Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Acara Pernikahan Anak Menjadi Duka, 6 Orang Termasuk Ayah Tewas Kecelakaan, Mobil Terjun ke Sungai

Diketahui mobil tersebut kecelakaan hingga terjun ke sungai.

Akibat kecelakaan tersebut 6 orang anggota keluarga termasuk ayah pengantin pria meninggal dunia.

Kisah pernikahan di Sulawesi Selatan (Sulsel) mendadak viral. Kesedihan membaluti pesta.
Orangtua mempelai pria tewas kecelakaan saat mengantar ankanya untuk duduk pengantin di Kabupaten Bone.

Rombongan bertolak dari Kabupaten Jeneponto menuju Bone. Mereka melintas di jalan Poros Sinjai-Bulukumba, Dusun Jatie, Desa Samaturue, kecamatan Tellulimpoe, Kabupaten Sinjai

Jalur tersebut lebih dekat dibanding harus melintas di Kabupaten Maros. Jarak selisih puluhan kilometer.

Pengantin pria bernama Ridwan Syam dan wanita bernama Hj Rina.

Keduanya tetap melangsungkan pesta pernikahan di Bone setelah orangtua Ridwan, meninggal akibat kecelakaan di Sinjai. 

Orangtua Ridwan Syam tewas kecelakaan bersama lima warga Jeneponto saat mengantar anaknya untuk menikah di Bone.
Berikut kronologi lengkap dan fakta pernikahan Ridwan.

Raut sedih terpancar dari wajah Ridwan Syam
Meski tengah duduk pengantin, namun Ridwan tak mampu menyembunyikan kesedihannya.

Nampak kesedihan terpancar dari wajahnya saat duduk bersanding dengan sang istri.

Sorot
 matanya seperti kosong. Tak ada canda tawa dengan istri yang mendapinginya.

Keluarga Korban, Abdul Jalil mengatakan, para keluarga tak bisa menyembunyikan kesedihannya diacara pesta pernikahan Ridwan Syam.

Walaupun diliputi suasana kesedihan, namun pernikahan tetap berjalan lancar.

"Alhamdulillah sah, walaupun sedang berduka. Semoga ada hikmah dibalik semua ini," ujar Abdul Jalil ke TribunJeneponto via WhatsApp.

Kronologi
Mobil rombongan pengantar pengantin asal Desa Tannamawang, Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, terjun ke jurang, Kejadian itu menyebabkan enam penumpang tewas dan dua orang lainnya selamat.

Informasi yang dihimpun, kecelakaan terjadi saat mobil hendak mengantarkan pengantin dari Bontoramba ke Kabupaten Bone.

Tiba di lokasi tepatnya di Jalan Poros Sinjai-Bulukumba Km 25-26, Dusun Jatie, Sinjai, mobil bernomor polisi DD 1452 GJ itu terjun ke jurang setelah melewati pembatas jalan.

"Memang terjadi kecelakaan, dan kami di lokasi sementara mengangkut mobilnya," ujar Kasat Lantas Sinjai AKP Rahim saat dihubungi, Sabtu.

Kepala Puskesmas Samaenre Sinjai A Wahyu Adliah Dachlan mengatakan, seluruh korban dilarikan ke Puskesmas Samaenre.

"Ada delapan orang yang masuk ke IGD Puskesmas Samaenre, enam meninggal dan dua selamat. Yang dua ini masih mendapat perawatan medis," ujar Wahyu saat dihubungi.

Salah satu warga Desa Samaturue, Andi mengatakan, di lokasi kejadian memang sering terjadi kecelakan yang meibatkan roda dua atau pun roda empat.

"Tempat itu memang sering terjadi laka lantas. Jalanan di sana penurunan, tikungan sangat tajam ditambah penerangan tempat itu kurang," katanya.

Ia meminta pemerintah segera bertindak agar tidak ada lagi korban yang berjatuhan.

"Pemerintah harus segera sigap mengambil tindakan. Lampu penerangan pada tempat itu sangat dibutuhkan karena rata-rata kecelakaan terjadi pada malam hari," ucap dia.

Enam orang penumpang meninggal dunia di lokasi kejadian
Mobil kecelakaan tersebut ditumpangi delapan orang, termasuk sopirnya.

Dari delapan tersebut, enam orang diantaranya tewas dan dua orang selamat.

Korban yang tewas yakni Sampara Subu (55), Ali Sadikin (50) Badiheng (70), Indah Sari (65 ) Jamila (59) dan Hanafi (59).

"Mobil ini ditumpangi delapan orang, termasuk sopirnya. Enam orang meninggal dunia dan dua orang selamat," kata Kasat Lantas Polres Sinjai AKP Abd Rahim.

"Korban selamat mengalami luka dan sementara diberikan perawatan medis di Puskesmas,"lanjut dia.

Kecelakaan di Jalur turunan disertai tikungan
Ia menjelaskan mobil berpelat DD 1452 GJ tersebut dikemudikan oleh Kaimuddin.

Rombongan bergerak dari arah selatan ke utara atau dari arah Bulukumba menuju Sinjai.

Saat di lokasi kejadian, kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi.

Hal itu membuat sopir tak mampu kusai kendaraan saat berada di jalur penurunan disertai tikungan tajam.

Akibatnya, dia menabrak pembatas jalan, kemudian terjatuh ke jurang.

Di bawah juirang ada sungai dengan kedalaman kurang lebih 30 meter.

"Kendaraan terobos pagar pembatas jalan di lokasi dan kendaraan terjun ke jurang," katanya.

"Sopir diduga tidak menguasai jalur, sehingga saat tikungan hilang kendali," lanjut dia.

Penumpang yang tewas telah dibawa ke rumah duka di Kabupaten Jeneponto untuk dikubur di pekuburan setempat.

Kasus maut tersebut sedang dalam penyelidikan Satuan Lalulintas Polres Sinjai.

Polisi ungkap penyebab kecelakaan
Aparat Kepolisian Polres Sinjai, Sulawesi Selatan mengungkap penyebab mobil minibus terjun ke Sungai Apareng, Sabtu (15/8/2020).

Polisi mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil penelitian diperoleh keterangan bahwa diduga pengemudi Kahimuddin tak mampu menguasai laju kecepatan mobilnya.

Selain itu, Kahimuddin juga diduga sedang mengantuk karena melakukan perjalanan yang jauh dari Jeneponto menuju ke Kabupaten Bone.

"Ada beberapa faktor mengakibatkan mobil yang dikendarai Kahimuddin out control dari badan jalan. 

Sopir sudah tidak layak membawa mobil karena usianya 73 tahun, kecepatan tinggi, kecapean dan ngantuk," kata Wakapolres Sinjai Kompol, Sarifuddin.

Mobil minibus ini membawa pengantar pengantin dari Kecamatan Bontoramba, Jeneponto ke Bone.

Namun sebelum sampai di Bone, rombongan mobil pengantin terjun ke dasar Sungai Apareng di Dusun Jatie, Desa Samaturue, Kecamatan Tellulimpoe, Sinjai.

Dalam peristiwa lakalantas itu enam orang penumpang tewas dan dua orang selamat termasuk sopirnya Kahimuddin.

Sore tadi para korban sudah dikebumikan di Jeneponto.

Peristiwa laka lantas ini merupakan peristiwa ke tujuh sejak tahun 2020.