Amalan Bos PO Haryanto Punya 300 Bus, Puasa Selama 20 Tahun dan Santuni Ribuan Anak Yatim hingga Berangkatkan Haji Umrah
PO Haryanto selama ini dikenal sebagai perusahaan yang menyediakan layanan transportasi bus antar-kota antar-provinsi (AKAP) di Pulau Jawa. PO Haryanto didirikan pada tahun 2002 oleh Haji Haryanto yang berasal dari Kudus, Jawa Tengah.
Usaha transportasi bus eksekutif ini dibangun Haji Haryanto setelah purnatugas di Batalion Artileri Pertahanan Udara Ringan 1/Kostrad TNI Angkatan Darat, Tangerang.
Sebagai seorang pekerja keras, ketika masih dinas usai bertugas, Haji Haryanto menjadi sopir angkutan kota dari sore hingga subuh. Sampai akhirnya dia memiliki angkot sendiri.
Setelah melalui berbagai ujian dalam usaha, Haji Haryanto akhirnya merambah angkutan bus. Dari lima bus terus berkembang hingga puluhan bus, dan sekarang memiliki 300 bus lebih. Sebagai salah satu perusahaan transportasi terbesar, PO Haryanto pun kini memiliki 2.000 karyawan.
Rian Mahendra, putra Haji Hariyanto sekaligus direktur operasional PO Haryanto, mengungkapkan usaha sang ayah tidak instan. Banyak lika-liku yang dilalui.
Dia mengatakan sebelum besar seperti sekarang, keluarganya sempat jauh dari Tuhan. Ini membuat keluarganya tidak tenteram.
Namun seiring berjalannya waktu, Haji Haryanto dan keluarga hijrah menjadikan usahanya sebagai ladang ibadah untuk mendapat keberkahan. Haji Haryanto bahkan rajin menjalankan puasa selama 20 tahun.
"Ini dilakukan Haji Haryanto dari 2001 sampai sekarang setiap hari. Bapak puasa terus. Kecuali hari raya Idul Fitri dan hari raya Islam lainnya," ungkap Rian, seperti dikutip dari kanal YouTube Coach Yudi Chandra. Bahkan, Rian mengaku juga ikut rajin berpuasa.
Dia menilai banyak manfaat dari berpuasa selain untuk kesehatan. "Saya bisa ngopi dan rokok setelah puasa," katanya sambil tersenyum
Rian menegaskan bahwa PO Haryanto berkomitmen menjadikan usahanya sebagai ladang ibadah. Walau kondisi perusahaan naik turun, sejak tahun 2002 Haji Haryanto tetap menyantuni anak yatim piatu yang jumlahnya kini mencapai 5.361 orang. Bahkan, setiap tahun mereka memberangkatkan umrah dan naik haji, serta terus membangun masjid.
Rian pun menekankan karyawan untuk mengutamakan sholat. Termasuk sopir yang bertugas mengantarkan penumpang.
"Ada kewajiban untuk sholat. Memang susah, tapi kembali ke kita. Kita sebagai pengusaha melihat karyawan sebagai amanah. Kita akan dipertanggungjawabkan di akhirat nanti," paparnya.
"Kalau mereka tidak sepersisi, ya keluar. Karena saya kayak gini karena jalan Allah Subhanahu wa ta'ala. Kalau membiarkan dosa itu salah," pungkas Ryan. [okezone]