Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Innalillahi wainnailaihi Rojiun Nafisa Zahra, Bayi 9 Bulan ini Wajahnya membengkak Karena Ini penyebapnya,Saya Minta🤲 Doanya Agar Anak Saya Sembuh,Amin...🤲🥺

Sungguh malang nasib Nafisa Zahra, bayi dari Babelan Bekasi ini. Baru berusia 9 bulan ia sudah merasakan ganasnya penyakit Kanker Pembuluh Darah. Di kedua pipinya tumbuh dua benjolan besar seukuran kepal tangan orang dewasa, yang membuatnya tak leluasa menggerakkan kepala.
Kanker ini sangat mengkhawatirkan dan harus segera dioperasi, tapi dokter spesialis bedah tidak berani mengambil tindakan karena berat badan Zahra belum cukup. Zahra harus meningkatkan berat badannya dengan mengonsumsi susu khusus yang harganya sangat mahal. Padahal Arifin, ayah Zahra hanyalah seorang buruh di pabrik roti dengan gaji yang pas-pasan. AYO BANTU..!!

 

BABELAN BEKASI, Infaq Dakwah Center (IDC) – Tubuh Zahra tergolek lemah di pelukan ibunya, di rumah sederhana kawasan Babelan Bekasi. Wajah bayi yang baru berusia 9 bulan ini sangat cantik, mungil dan menggemaskan. Namun sayang ia nampak tak seperti bayi normal pada umumnya, lantaran tumbuh dua benjolan besar di kedua pipi kanan dan kiri. Dua benjolan sebesar kepal tangan orang dewasa itu membuat Zahra tak bebas menggerakkan kepalanya.

Menurut dokter spesialis, benjolan besar di pipi Zahra ini karena ia menderita kanker pembuluh darah. Jika tidak segera dioperasi, benjolan itu akan terus membesar.

Tak hanya menderita kanker pembuluh darah, Zahra juga memiliki kelainan pada tulang dada yang tidak sempurna. Di dadanya terdapat seperti lubang tertutup kulit tanpa tulang. Saat bernafas, kulit Zahra terlihat kembang kempis seperti balon yang ditiup. Terlebih saat ia menangis, dadanya sesak hingga perlu diatur posisi yang tepat agar nafasnya lega.

Bayi anak pertama dari Triyandi Arifin dan Aisyah Melisa itu lahir melalui operasi bedah Cesar di Rumah Sakit THB Bekasi pada Selasa (24/4/2018). Saat lahir, dokter rumah sakit sudah menyampaikan adanya kelainan pada bayi Zahra. Tapi karena keterbatasan alat medis, Zahra dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.

Zahra pun dilarikan ke RSCM dan segera menjalani perawatan intensif. Setelah sepuluh hari menjalani perawatan medis, Zahra dinyatakan membaik dan diizinkan pulang.

Namun ketika usianya menginjak dua bulan, orang tua Zahra kembali melihat ada keanehan pada tubuh Zahra, yakni di kedua pipinya tumbuh benjolan kecil. Awalnya Arifin mengira hanya benjolan biasa. Namun setelah diperiksakan ke Rumah Sakit Anna Medika Bekasi, hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa bayi Zahra positif menderita kanker pembuluh darah (hemangioma multiple).

Bukan main kagetnya Arifin dan sang istri, bak disambar petir di siang bolong mendengar vonis dokter tentang penyakit yang diidap putri semata wayangnya itu. Tapi mereka berusaha ikhlas dan lapang dada atas ujian yang diterima. Tak ada jalan lain, hanya ikhtiar dan berharap kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar buah hatinya diberikan kesembuhan.

Untuk pengobatan, Zahra pun dijadwal rutin, sekali dalam sebulan harus kontrol di Rumah Sakit. Namun sampai berita ini ditulis, Zahra sudah 7 bulan kontrol tapi keadaannya tidak membaik bahkan benjolan di kedua pipinya semakin membesar.

Apapun hasil ikhtiarnya, ayah dan bunda Zahra pantang menyerah. Mereka berusaha selalu tepat waktu untuk kontrol pengobatan. Sesulit apapun kondisinya, kapanpun jadwalnya ia jalani demi masa depan buah hatinya.

Menurut dokter bedah, Zahra harus segera menjalani operasi. Namun tindakan operasi tidak bisa dilakukan saat ini karena berat badan Zahra tidak mencukupi. Minimal berat badannya 10 kilogram bila akan menjalani operasi. Saat ini berat badan Zahra, hanya 6,5 kilogram.

Untuk meningkatkan berat badan, Zahra harus mengonsumsi susu khusus yang harganya sangat mahal. Kebutuhan susu saja untuk satu bulan menghabiskan dana sekitar dua juta rupiah. Padahal Arifin, ayah Zahra hanyalah seorang buruh di pabrik roti dengan gaji yang pas-pasan. Ia sangat kesulitan untuk mendapatkan biaya sebanyak itu, apalagi untuk kebutuhan operasi anaknya di rumah sakit yang lebih lengkap.