Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kecelakaan Maut, 45 Orang Tewas Termaksud Balita Akibat Bus Tabrak Pembatas Jalan

Sofia - Kecelakaan maut yang melibatkan bus terjadi di jalan tol di Bulgaria. Sebuah bus yang membawa sebagian besar turis Makedonia Utara terbakar di jalan tol di Bulgaria barat, Selasa, dini hari waktu setempat.

Laporan Reuters menyebutkan, sedikitnya 45 orang termasuk 12 anak-anak tewas dalam kecelakaan maut tersebut. Tujuh orang yang melompat dari bus yang terbakar dilarikan ke rumah sakit di Sofia dan dalam kondisi stabil.

Kementerian Dalam Negeri Bulgaria mengatakan 45 orang tewas, menjadikannya kecelakaan bus paling mematikan dalam sejarah negara Balkan itu. Menteri Dalam Negeri Boyko Rashkov mengatakan, jenazah korban berada di dalam bus dan terbakar.

Gambar itu menakutkan, menakutkan. Saya belum pernah melihat yang seperti itu sebelumnya," katanya kepada wartawan di lokasi seperti dikutip Reuters, Selasa.

Belum dipastikan penyebab kecelakaan tersebut. Namun, menurut pejabat Bulgaria, bus itu tampaknya menabrak pembatas jalan sebelum atau setelah terbakar.

Kecelakaan itu terjadi di jalan raya Struma sekitar 45 km (28 mil) barat kota Sofia sekitar pukul 02.00 waktu setempat. Rombongan penumpang bus pulang ke Skopje, Makedonia Utara, dari perjalanan liburan akhir pekan ke Istanbul. Perjalanan menempuh jarak sekitar 800 km.

Tayangan televisi menunjukkan bus hangus dan dilalap api di tengah jalan raya. Saat itu, aspal terlihat basah akibat hujan.

"Kami memiliki tragedi besar di sini," kata Perdana Menteri sementara

Perdana Menteri Makedonia Utara Zoran Zaev mengatakan, dia telah berbicara dengan salah satu korban selamat. Menurut keterangan tersebut, para penumpang sedang tidur. Mereka dibangunkan oleh suara ledakan.

"Saya takut. Ini adalah tragedi yang sangat besar," katanya kepada saluran televisi swasta BTV.

Kepala layanan investigasi Bulgaria Borislav Sarafov mengatakan empat bus dari agen perjalanan Makedonia Utara telah memasuki Bulgaria pada Senin malam dari Turki.